Minggu, 08 Agustus 2010

Beginilah gaya hidup insan beriman.....!


Oleh: Nur Kholis Faturrohim.


Dia bahagia dengan harta yang dimiliki, karena hartanya dinafkahkan untuk mencari keridhoan Alloh. Dia bahagia dengan kefakirannya, karena baginya kefakiran adalah masa-masa untuk meraih sikap tawadhu' dan ketenangan. Dia bahagia dengan kesakitannya yang diderita, karena baginya kesakitan adalah penghapus dosa-dosa yang pernah dia lakukan.

Alloh Ta'ala berfirman
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya," Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.( QS An-Nahl: 97)

Siapapun yang menginginkan kehidupan yang baik, mereka harus beriman kepada alloh ta'ala dan beramal sholeh. Sementara orang-orang kafir yang tidak mau mengimani Alloh Ta'ala dan tidak beramal sholeh, sekali-kali tidak akan menemukan kehidupan yang baik. Kendati dia dapat bersuka cita,bersenang-bersenang, dan bernikmat-nikmat dalam hidupnya. Dia tidak akan menemukan kehidupan yang nyaman dan tentram. Kehidupannya seperti binatang ternak belaka bahkan lebih buruk. Tidak ada kenyamanan, kepuasan, kedamaian, ataupun ketenangan.
Alloh ta'ala berfirman
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya," Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Hidup yang sempit adalah hidup yang diliputi dengan kerisauan, kecemasan, keretakan, kebingungan, keluh- kesah, ketakutan, dan kegoncangan. Harta yang ada menjelma menjadi siksaan; anak yang dimiliki berubah menjadi fitnah; pangkat yang disandang menjadi musibah. Alloh Ta'ala berfirman
وَلا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَأَوْلادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ
Artinya," Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.

Sementara orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, adalah orang yang benar-benar bahagia, dan beruntung, bagaimanapun keadaannya. Tak ada kecemasan yang menghantui mereka.

Jika Alloh menjadikan mereka kaya, ia menjadi orang yang bahagia karena hartanya dinafkahkan untuk mencari keridhoan Rabbnya dan untuk beribadah kepada-Nya. Dengan harta itu, dia memenuhi apa yang menjadi hak-hak-nya dan mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya.

Jika ia miskin, kemiskinannya itu takkan mencegahnya untuk tetap beribadah kepada Alloh Ta'ala. Ia memuji Alloh atas harta yang dihindarkan daripadanya. Sebab, harta itu bisa menjadi fitnah baginya. Lalu dia bersabar, merasa cukup, dan ridho dengan pemberian yang sedikit.

Jika badannya sehat dan tubuhnya kuat, dia jadikan kesehatan dan kekuatan itu untuk berkhidmat kepada Robbnya dan beribadah kepada-Nya. Dia menjalankan ketaatan dan bersungguh-sungguhdalam memperbaiki amal ibadahnya serta mengumpulkan kebaikan, seolah-olah mereka memiliki dunia dan selurh isinya. Rosululloh saw bersabda, yang artinya" siapa yang berpagi hari dalam keadaan aman ditempat tinggal-nya, sehat wal afiat badannya, mempunyai makanan untuk sehari itu, maka seolah-olah dunia dan seisinya telah terkumpul baginya.( HR At-Tirmidzi dan ibnu majah)

Sebaliknya , apabila ia sakit, dia bersabar dan mengharapkan balasankepada Alloh. Sakitnya menjadi penghapus kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, pencuci dosa, dan pembersih keburukan-keburukannya. Rosululloh saw bersabda
عجباً لأمر المؤمن إن أمره كله له خير إن أصابته سراء شكر فكان خيراً له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراً له, وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن .
Artinya," sungguh menakjubkan perilaku orang mukmin. Semua keadaan adalah baik padanya. Jika memperoleh kesenangan dia bersyukur, dan yang demikian itu adaah baik baginya; dan jika ia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan yang demikian itu adalah baik baginya. Perilaku seperti itu hanya ada pada diri seorang mukmin. (HR Muslim dan Ahmad)

Rasululloh saw juga mensifati orasng mukmin laksana sebuah pohon kurma. Pohon kurma adalah pohon yang daunnya senantiasa hijau dan banyak manfaatnya. Batangnya kokoh dan dahanya menjulang kelangit. Tak jatuh daunnya, tak layu pelepahnya, tak rusak mayangnya, dan tak berubah warnanya.

Demikian pula halnya seorang mukmin. Dia selalu beribadah kepada Alloh Ta'ala , taat kepada-Nya,dan ridho dengan ketentuan-Nya. Menyerah pasrah kepada hukum-Nya, baik saat berada dirumah maupun sedang bepergian, saat tidur maupu terjaga, saat kaya maupun miskin, dan saat lapang maupun sempit.

Dia ridho Alloh sebagai Robbnya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabi Dan Rosul-nya.

0 komentar:

Posting Komentar