Minggu, 12 Juni 2011

Renungan Buat Seorang Anak


Pada malam itu, Ratna bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ratna segera pergi meninggalkan rumah tanpa membawa apa pun. Entah apa sebabnya kok bisa terjadi peristiwa seperti itu.

Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang, walaupun hanya sepeser pun. “Saya nanti beli makan pakai apa ya,” gumam Ratna dalam hatinya.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah Rumah Makan, dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia pun ingin sekali memesan sepiring nasi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik Rumah Makan melihat Ratna berdiri cukup lama di depan etalasenya, lalu bertanya, “Nona, apakah kau ingin sepiring nasi?” “Tetapi, aku tidak membawa uang,” jawab Ratna dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan memberimu sepiring nasi,” jawab pemilik Rumah Makan. “Silahkan duduk, aku akan menghidangkannya untukmu.” Makasih pak, jawab Ratna.
Tidak lama kemudian, pemilik Rumah Makan itu mengantarkan sepiring nasi dengan lauk pauknya. Ratna segera makan dengan nikmatnya dan kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa Nona?” tanya pemilik Rumah Makan.
“Tidak apa-apa. Aku hanya terharu,” jawab Ratna sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberiku sepiring nasi! Tapi,…. Ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Bapak seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku, begitu baik denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri,” katanya kepada si pemilik Rumah Makan.

Pemilik Rumah Makan itu setelah mendengar perkataan Ratna, menarik napas panjang, dan berkata, “Nona, mengapa kau berpikir seperti itu?. Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu sepiring nasi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak makanan untukmu saat kau masih kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Mengapa kau lupakan ribuan kebaikan yang telah kau dapat darinya. Dan kau malah bertengkar dengannya.”
Ratna terhenyak mendengar hal tersebut.
“Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk sepiring nasi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang telah memasak makanan untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihakan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.”
Ratna menghabiskan nasinya dengan cepat. Lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.

Sambil berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkannya kepada ibunya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengatakan, “Ibu,maafkan aku, aku tahu bahwa aku bersalah.”
Begitu sampai di depan pintu, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas, karena telah mencarinya ke semua tempat. Ketika ibunya melihat Ratna, kalimat pertama yang keluar dari mulut ibunya, “Ratna, cepat masuk, ibu telah menyiapkan makan malam untukmu dan makanan itu akan menjadi dingin jika kau tidak segera mamakannya.”
Ratna sangat terharu melihat kasih ibunya yang begitu besar kepadanya, ia tidak dapat menahan air matanya dan ia menangis di hadapan ibunya.
Sekali waktu, mungkin kita akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya kepada kita. Tetapi, kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, pernahkah kita berpikir untuk berterima kasih kepada mereka yang telah merawat, membesarkan, mendidik dan melimpahkan kasih sayangnya kepada kita???.

Adik-adik yang ku sayangi dan ku cintai, apakah pantas kita membentak-bentak orang tua kita, padahal mereka selalu mencurahkan segala kekuatannya demi kita, banting tulang, mandi keringat hanya untuk mencari sesuap nasi saja. Pengorbanan begitu besar, mari kita balas dengan berbakti kepada mereka.

Mudah-mudahan bermanfaat goresan pena yang sedikit ini………………..
Read More..

Ayah....Maafkan aku...


Buat semua yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua.... Ingatlah....semarah apapun, janganlah kita bertindak berlebihan... Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.
Ini ada kisah nyata yg berjudul "Ayah, kembalikan tangan Dita........."

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.

Read More..

Senin, 14 Februari 2011

Methode dakwah Rosul selama berada di Madinah

Langkah pertama yang ditempuh oleh Rosululloh saw ketika beliau berada di Madinah ialah membangun Masjid Nabawi. Sekalipun orang-orang Anshor bukan termasuk orang-orang kaya, tetapi setiap orang diantara mereka berharap agar Rosululloh saw singgah di rumah mereka. Tidaklah setiap rumah yang dilalui unta beliau melainkan mereka pasti memegang tali kekang sambil memita agar beliau berkenan singgah dirumah, namun beliau bersabda, “berilah jalan pada unta ini, karena ia adalah unta yang diperintahkan.” Akhirnya dibangunlah masjid dimana unta tersebut menderum, tepatnya di tanah milik Bani An Najjar, yang ternayata masih terhitung paman beliau.Beliau sendiri ikut dalam pembangunan masjid tersebut, sebagi bentuk taulada secara menyeluruh bagi para sahabat dari kaum Muhajirin dan Anshor. Serta menyatukan hati mereka, yang mana mereka memilki latar belakang yang bebeda-beda sebelum mereka memeluk agama islam, Terkhusus kaum Aus dan Khazroj, yang senatiasa bermusuhan sebelum datang islam. Namun setelah dibangunya masjid Nabawi, Bahkan bukan hanya sebagi tempat untuk mendirikan sholat lima wakut, namun menjadi markas bagi kaum muslimin secara keseluruhan guna untuk pertemuan, menimba ilmu dari Rosul. serta digunnakan sebagai tempat perkumpulan dari berbagai kabilah untuk menyatukan mereka yang masih memiliki kebiasan-kebiasaan jahiliyah.

Periode Madinah sendiri terbagi menjadi 3 tahapan yang dilalui Rosululloh saw :

Pertama, tahapan masa yang banyak diwarnai dengan guncangna dan cobaan, rintangan yang muncul dari dalam. Sementara musuh dari luar menyerang Madinah untuk menyingkirkan para pendatang.

Berbagai masalah yang dihadapi Rosululloh saw berkaitan dengan para sahabat, dengan kondisi Madinah yang berebeda dengan Makkah. Mereka saling berpencar diberbagai keluarga, ditekan, dilecehkan dan diusir. Sementera pada saat itu Madinah bereada dibawah kekuasaan mutlak berada ditangan Rosululloh dan para sahabatnya. Sudah saatnya Rosululloh untuk membangun masyarakat islami, yang berebeda dengan masyarakat jahiliyah disepanjang periode sejarah.

Akhirnya Rosululloh saw mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor, yang berjumlah sekitar 90 orang yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshor yang berada di rumah Anas bin Malik. Bentuk persaudaran yang dibangun Rosululloh saw membuahkan hasill yang menyenagkan dan Bahkan mereka sampai memberikan harta warisan antara satu dengan yang lainya sampai terjadinya perang Badar. Setelah turunya surat Al Anfal ayat 75 maka terhapuslah hukum saling mewarisi karena persaudaran dan diubah dengan perwarisan antar saudara.
Dari sinilah mulai hilangnya ta’asub, fanatisme kesukuan yang telah mereka praktikan selama masa jahiliyah. Didalam islam tidak mengenal kenegaraan, warna kulit, kesukuan. Maka tumbuhlah dibenak mereka persaudaranan yang bernar-benar terjalin diantara mereka.
Disisi lain juga ada orang-orang musyrikin yang menetap dibeberapa kabilah yang mereka tidak mampu untuk berkuasa atas kaum muslimin. Tak seberapa lama mereka akhirnya masuk islam. Namun diantara mereka ada yang memiliki dendam kesumat terhadap Rosululloh saw, akan tetapi mereka tidak berani mengungkapkanya. Bahkan mereka terpaksa menampakan kecintaan dan kesukaan mereka pada kaum muslimin karena bebearapa pertimbangan.
Dan diantara methode dakwah yang dilakukan Rosululloh saw ketika beliau berada di Madinah, maka Rosululloh saw memcoba mendakwahi orang-orang yahudi Madinah melalui abdulloh bin Salam, salah seorang pembesar Yahudi Madinah. Namun tatkala beliau mendengar jawaban yang diutarankan Rosululloh saw lantas Abdulloh bin Salam masuk islam.
Sedangkan dari luar Madinah sendiri kekuatan terbesar yang memusuhi kaum muslimin yaitu dari pihak kaum kafir Quraisy. Mereka telah memiliki pengalaman selama 10 tahun dalam memusuhi kaum muslimin. Segala cara telah mereka lakukan mulai dari tekanan, penyiksaan, intimidasi, pemboikotan, kesewenang-wenangan sudah mereka lakukan.

Dalam hikmah dan kepemimpinan yang begitu cemerlang Rosullulloh saw berhasil memancangkan masyarakat yang baru, fenomena inilah yang memberikan pengaruh sepiritual yang besar bagi setiap anggota masyarakat, karena mereka menjadi pendamping Rosululloh saw.

Setelah terbangun masyarakat yang baru dengan segala kelebihan yang ada dan pembinaan serta pembelajaran Rosululloh serta kondisi Madinah pada saat itu rawan, yang mengancam eksistensi muslim Madinah, terutama bersumber dari orang-orang kafir Makkah yang tidak henti-hentinya mereka manggangu kaum muslimin.

Begitu juga dengan datangnya surat dari penduduk kafir Makkah yang mengatakan pada kaum muslimin Madinah “kalian jangan berbangga dulu karena kalian telah berhasil meninggalkan kami menuju Yatsrib. Kami akan datang kepada kalian untuk memberangus kalian semua dan memberangus ladang-ladang kalian dari tengah-tengah negri kalian sendiri.” Akhirnya Alloh menurunkan ayat yang mengizinkan kaum muslimin untuk berperang, yaitu surat Al Hajj : 39
Setelah diizinkanya untuk berperang tentunya Rosululloh tidak menyiayiakan kesempatan ini.
Beliau memulai dengan kegiatan militer dan mengirim mata-mata, guna mengetahui dan memahami lebih lanjut jalan-jalan yang berada disekitar Madinah, serta menunjukan pada orang-orang musyrik yang berada disekitar Madinah akan kekuatan kaum muslimin.

Setelah kaum kafir Quraisy mengetahui akan eksistensi kaum muslilmin yang berada di Madinah. Terbukti dengan banyaknya ekspedisi yang dilakukan kaum muslimin membuahkan hasil yang begitu memuaskan. Disertai dengan gencatan senjata dan perjanjian Hudaibiyah merupakan awal babak baru dalam kehidupan kaum muslimin.

Kedua, tahapan masa perdamaian dengan para pemimpin paganisme, yang berakhir dengan fathul makkah pada bulan ramadhan 8 H.
Dengan mundurnyan Quraisy dari kancah peperangam memilih jalan damai, maka salah satu sayap yang dimilki musuh telah patah dan terkoyak (Quraisy, Ghotofan, Yahudi), sebagai figur paganisme pemimpin diseluruh Jazirah Arab sudah tidak lagi mempedulikan kebangganya.
Dengan diadakanya gencatan senjata, memberikan kesempatan kaum muslimin untuk melakukan penyebaran dakwah. Semangat kaum muslimin berlipat ganda dalam memperluas jarian dakwah sebagi mana semangat mereka dalam aksi militer.

Penaklukan Makkah
Ibnu Qoyim berkata : “ini penaklukan terbesar yang denganya Alloh memuliakan islam, Rosul, para prajurit dan pasukan yang dapat dipercaya, dengan penaklukan ini pula mereka dapat menyelamatkan negri dan rumahnya. Yang telah dijadikan petunjuk bagi alam semeta, menyelamatkan dari cengkraman tangan orang-orang kafir munsyrik. Ini merupakan penaklukan sekalligus kemenangan yang telak dikabarkan dari langit yang kemudian manusia masuk kedalam agama islam secara berbondong-bondong, sehingga wajah bumi berseri-seri memancarkan cahaya kecerianan

Ketiga, tahapan masuknya manusia kedalam islam secara berbondong-bondong, yaitu masa datangnya para utusan dari berbagai kabilah dan kaum ke Madinah. Setelah sekian lama terjun dalam kancah medan dakwah dan jihad, serta melewati kesulitan, ujian, kegundahan, keguncangan. Penaklukan makkah merupakan hasil paling penting yang diraih kaum muslimin. Serta runtuhnya simbol peganisme secara total, karena itu masyarakat arab mengetahui mana yang haq dan mana yang batil serta tidak diselimuti keragu-raguan.
Wallohu ‘alam bishowab.(Nurrahman)
Read More..

Rabu, 08 Desember 2010

LENTERA ILMU


oleh: D.rey


Ada seorang pemuda berasal dari salah satu negara di kawasan teluk yang melanjutkan studinya di Amerika. Pemuda ini termasuk orang yang diberi nikmat oleh Allah dengan pengetahuan agama yang cukup, bahkan ia diberi nikmat oleh Allah dengan pengetahuan agama yang cukup, bahkan ia banyak mengerti hukum-hukum fikih secara mendalam, sehingga ketika ia di Amerika ia juga menyempatkan diri menjadi seorang da’i di sela- sela kesibukan belajarnya. Di Amerika ia berkenalan dengan seorang penganut agama Kristen. Hubungan merkea berdua terbilang dekat dan dia berharap teman kristennya bersedia masuk Islam suatu saat nanti.
Suatu hari mereka berdua jalan-jalan di sebuah pemukiman di Amerika. Mereka melewati sebuah gereja di pemukiman tersebut. Si Kristen in meminta sang pemuda muslim untuk ikut bersamanya masuk ke gereja, tapi ia menolak, namun karena didesak terus menerus akhirnya ia tak enak menolak permintaan temannya ini.
Merekapun masuk dan ia duduk di salah satu bangku bersama jemaah lain dengan tenang sebagaimana adat mereka. Lalu masuklah sang pendeta dan para jama’ah pun berdiri memberi hormat kepadanya, kemudian duduk kembali dengan tenang.
Sang pendeta berdiri di tempatnya dan memandangi para hadirin. Hanya dalam sekejap setelah memandang ke semua yang hadir di gereja saat itu ia langsung berkata di hadapan jamaahnya: “ Di tengah-tengah kita telah hadir seorang muslim, saya minta dia keluar !” sang pemuda muslim tadi tidak bergerak dari tempatnya, hingga sang pendeta mengulangi permintaanya, tapi kali inipun ia tak juga beranjak dari tempat duduknya. Akhirnya pendeta kembali memintanya keluar dengan mengatakan: “saya ingin dia keluar dan saya jamin keamannya, tak ada yang boleh mengganggunya.” Ketika itulah si pemuda baru beranjak dan bersiap keluar dari gereja.
Sesampai di pintu ia membalikkan badan dan bertanya kepada pendeta tadi: “Dari mana anda tau bahwa saya adalah seorang muslim?” pendeta menjawab singkat: “Ada tanda di wajah mereka.” (ini adalah petikan dari ayat Al-qur’an 48:29, “Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan kerindaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda- tanda bekas sujud…………).
Si pemuda tersenyum dan langsung membalikkan tubuhnya untuk segera pergi, tapi belum sempat ia keluar pendeta memanggilnya kembali. Sang pendeta ingin menguji si pemuda muslim ini dengan menanyakan kepadanya beberapa pertanyaan sulit, yang tujuannya untuk mempermalukannya dan memperkuat posisinya di hadapan jemaah. Sang pemuda pun meyetujui dan dimulailah Tanya jawab tersebut.
Sang pendeta bertanya: “Saya akan bertanya kepada anda 22 pertanyaan yang harus anda jawab semua dengan lengkap.”
Mendengar itu sang pemuda ini hanya tersenyum dan mengatakan: “Silahkan, apa yang ingin anda tanyakan?” Pendeta: “Satu kata yang tak ada duanya, dua yang tak ada tiganya, tiga yang tak ada empatnya, empat yg tak ada limanya, lima yang tak ada enamnya, enam yang tak ada tujuhnya, tujuh yang tak ada delapannya, delapan yang tak ada sembilannya, sembilan yang tak ada sepuluhnya, sepuluh yang tak ada sebelasnya, sebelas yg tak ada dua belasnya, dua belas yang tak ada tiga belasnya, tiga belas yang tak ada empat belasnya. Apakah itu semua?”
“Kemudian apa pula benda yang bernafas tapi tak punya nyawa? Kuburan apa yang berjalan membawa penghuninya? Siapakah orang-orang yang telah berbohong tapi bisa masuk surga? Apa yg diciptakan Allah tapi Dia menganggapnya jelek? Apa saja yg tela dicipakan Allah tanpa ayah dan ibunya? Makhluq apa yg diciptakan dari api, dibinasakan dengan api dan diselamatkan dengan api? Mahluq apa yang diciptakan dari batu, dibinasakan dengan batu dan diselamatkan dengan batu? Benda apa yang diciptakan Allah lalu dianggapnya agung? Pohon apa yang punya dua belas cabang, dan setiap cabang punya tiga puluh daun dan di setiap daun ada lima butir buah, tiga diantaranya dalam rimbunan, dan dua lainnya terkena sinar matahari?”
Mendengar semua pertanyaan tersebut, pemuda hanya tersenyum dan dengan penuh percaya diri serta membaca “Basmallah” ia mulai menjawab pertanyaan pendeta tadi satu persatu: “satu yang tak ada duanya adalah Allah” “Dua yang tak ada tiganya adalah siang dan malam: “Dan kami jadikan siang dan malam sebagai dua tanda.” (QS. Al-isra’: 12) “Tiga yang tak ada empatnya adalah pertanyaan musa kepada khidr, yaitu tentang renovasi perahu, pembunuhan anak kecil, dan pembangunan tembok” “Empat yang tak ada limanya adalah kitab-kitab suci dari Allah, yaitu: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-qur’anul kariiim.”
“Lima yang tak ada enamnya adalah sholat lima waktu” “Enam yg tak ada tujuhnya adalah jumlah hari yang padanya Allah menciptakan alam semesta ini. “Tujuh yang tak ada delapannya adalah jumlah langit: “Yang telah menciptakan tujuh laingit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang.”(QS.Al- mulk:3)
“Delapan yang tidak ada sembilannya adalah jumlah malaikat yang membawa Arsy Allah pada hari kiamat: “Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjungjung arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”(QS. Al-Haaqah: 17).
“Sembilan yang tidak ada sepuluhnya, mukjizat yang diberikan Allah kepada nabi kita musa alaihissalam, yaitu tongkat, tangan yang bersinar putih, angin topan, kekeringan, datangnya katak-katak, darah, kutu dan belalang.”
“Sepuluh yang tidak mungkin lebih adalah pahala untuk satu kebaikan yang dikerjakan sebagaimana firman Allah: “Barang siapa membawa amal baik maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al- an’am: 160)
“Sebelas yang tak ada dua belasnya adalah jumlah saudara Nabi Yusuf alaihissalam.”
“Dua belas yang tidak ada tiga belasnya adalah dua belas mata air yang dipukulkan dari tongkat Nabi Musa alaihissalam: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.”(QS. Al-baqarah:60).
“Tiga belas yang tak ada empat belasnya adalah saudara-saudara Nabi Yusuf ditambah ayah dan ibu mereka.” “Yang bernafas tapi tak punya nyawa adalah subuh sebagaimana firman Allah: “Dan demi subuh yang apabila fajarnya mulai bernafas (menyingsing).”(Qs. At-takwir:18)
“ Kuburan yang berjalan membawa penghuninya adalah ikan hiu yang memasukkan Nabi Yunus ke dalam perutnya.” “orang –orang yang berbohong tapi bisa masuk surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf ketika mereka berbohong pada ayah mereka dengan mengatakan: “Kami berlomba lari dan kami tinggalkan Yusuf bersama perbekalan kami, hingga akhirnya ia dimakan srigala.” Ternyata kebohongan mereka terbongkar dan berkatalah saudara mereka (nabi Yusuf) kepada mereka: “ Tak ada hukuman buat kalian. Pernyataan itu disusul dengan pernyataan ayah mereka Nabi Ya’qub: “Aku akan memintakan ampun untuk kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.” “Sedangkan mahluk yang diciptakan Allah tapi ia jelek-jelekkan adalah suara keledai, sebagaimana tertuang dalam firman-Nya: “Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (Qs.Luqman:19)
“Adapun mahluk-mahluk yang diciptakan Allah tanpa ayah dan ibu adalah Nabi Adam alaihissalam, para malaikat, unta Nabi Shalih alaihissalam, dan kambing kibasy Nabi Ibrahim alahihissalam.” “Yang diciptakan Allah dari api adalah iblis, yang dibinasakan dengan api adalah abu jahal dan kawan- kawannya, dan yang diselamatkan dengan api alah Nabi Ibrahim alaihissalam. “Hai api, menjadi dingin dan berilah keselamatan pada Ibrahim.”(Qs. Al-Anbiya: 69) “Yang diciptakan dari batu adalah unta nabi Shalih alaihissalam, yang dibinasakan dengan batu adalah Abrahah dan bala tentaranya, serta yang diselamatkan dengan batu adalah Ashabul-Kahfi.” “Mahluk yang diciptakan Allah dan dianggapnya sebagai sesuatu yang besar adalah tipu daya wanita: ” Sesungguhnya tipu daya kalian sangatlah besar.” (Qs. Yusuf:28)
“Pohon yang punya dua belas cabang, dan setiap cabang punya tiga puluh daun dan di setiap daun ada lima buah, tiga diantaranya dalam rimbunan, dan dua lainnya terkena sinar matahari, pohonnya adalah tahun, dahannya adalah dua belas bulan, daunnya adalah hari-hari dalam seminggu, buahnya yang lima adalah shalat lima waktu, tiga yang terlindung dari sinar matahari adalah magrib, Isya dan Subuh, dan dua yang terkena sinar matahari adalah zuhur dan Ashar.”
Mendengar jawaban itu semua sang pendeta sontak kaget sekaligus kagum akan kecerdasan dan ketenangan si pemuda muslim ini. Akhirnya ia pun mempersilahkan pemuda itu pergi, tapi si pemuda malah meminta kepada pendeta agar diperkenankan bertanya satu pertanyaan saja sebelum ia pergi dan si pendeta harus bisa menjawabnya dengan jujur. Pertanyaan tersebut adalah “Apa yang menjadi kunci surga?” Mendengar pertanyaan itu sang pendeta bertambah terkejut, mukanya langsung berubah, dan ia tidak bisa menyembunyikan ketegangannya di hadapan para hadirin. Karena rasa penasaran para hadirin meminta pendeta untuk menjawab pertanyaan itu, tapi pendeta menolak, hingga mereka berkata padanya: “Pak pendeta, anda telah bertanya kepadanya dua puluh dua pertanyaan, sekarang ia hanya bertanya satu pertanyaan dan anda tidak bisa menjawabnya!?”
Sang pendeta menjawab: “Saya sebenarnya tahu jawabannya, hanya saja saya takut kalau kalian semua akan marah padaku bila mendengarnya.” Mereka berkata: “Kami akan jamin keselamatan anda.” Pendeta menghela nafas sebelum akhirnya berkata: “Jawabannya adalah persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Akhirnya semua jemaah gereja termasuk pendeta tersebut masuk islam. Allah memberikan mereka hidayah dengan perantara si pemuda muslim dari Teluk ini. Kisah ini diambil dari buku: “KHALID Kisah-kisah nyata menggugah qalbu 4 ” karya Muhammad Shaleh Al- Qahtahni.

Read More..

Sabtu, 06 November 2010

FLUKTUASI KEIMANAN

Oleh: Choelies


Iman yang ada dalam hati seorang Muslim tidak tetap dalam satu keadaan, selalu mengalami perubahan. Terkadang naik, terkadang turun. Fluktuasi iman ini sudah disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya, ''Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.'' (HR Ibn Hibban)

Rasulullah SAW tidak mengingkari keadaan iman yang demikian, oleh karena itu beliau mendorong dan memberi arahan kepada umatnya untuk selalu memperbaharui dan menjaga kondisi iman supaya jangan sampai turun drastis, yang pada akhirnya akan mengantarkan ke dalam jurang kehinaan. Karena dengan kondisi seperti itu akan mudah mengantarkan seseorang untuk berbuat dosa.

Nasihat dan petunjuk Rasulullah itu betul-betul diperhatikan oleh para sahabatnya, karena mereka pun mengakui dan mengalami fluktuasi keimanan. Dalam hal ini Umar bin Khathab berkata kepada sahabat yang lain: ''Marilah kita perbaharui keimanan kita.''

Mu'adz bin Jabal berkata, ''Marilah duduk bersama kami, untuk beriman sesaat.'' Perkataan Mu'adz ini bukan menunjukkan bahwa mereka tidak beriman sama sekali, tapi dia mengajak untuk meningkatkan keimanan setelah disibukkan oleh berbagai urusan dunia yang kadang menyebabkan kita lupa pada kondisi iman kita.

Sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menambah keimanan, di antaranya dengan menuntut ilmu, karena dengan ilmu itu akan mengantarkan orang untuk tahu akan Tuhannya. Allah berfirman: ''Sesungguhnya Allah mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.'' QS Annur [24]: 53).

Cara lain adalah dengan membaca, menelaah, mentadaburi Alquran. Sebagaimana firmannya, ''Katakanlah: Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) dan sembahlah dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata kepada-Nya.'' (QS Al A'raf [7]: 29).

Sebaliknya, di antara hal-hal yang menyebabkan keimanan seseorang menurun adalah perbuatan maksiat. Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya jika seorang Muslim berbuat dosa, maka terjadilah di hatinya satu bintik hitam. Jika ia bertaubat dan meninggalkan perbuatan itu maka bersihlah kembali hatinya. Jika tidak bertobat dan terus dosanya itu, maka bertambah banyaklah bintik hitam itu sehingga tertutup hatinya. Itulah ron (warna hitam) yang disebut dalam Alquran.

Oleh karena itu, marilah kita menjaga keimanan kita dan senantiasa meningkatkannya, apalagi di zaman sekarang ini, di mana kemaksiatan semakin merajalela di tengah kita, yang apabila tidak waspada, bisa terperosok ke dalamnya. Wallahu a'lam bish-shawab.
Read More..

Waaa.... MU’TASIMA...!!!


Oleh : Nurrahman El_Mursyied

Dahulu, di masa keemasan Islam, ada seorang teladan abadi sepanjang masa. Dia adalah khalifah al-Mu'tasim, khalifah Bani Abbasiyah (833-842 Masehi). Dialah yang menyambut seruan seorang muslimah yang dilecehkan tentara Romawi dengan mengirimkan pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah dan melibas seluruh tentara kafir Romawi di sana hingga bebaslah sang muslimah tadi dari tawanan Romawi. Kini, ketika ribuan muslimah dan muslim ditawan tentara-tentara kafir, dimanakah Al-Mu'tasim hari ini?

Teladan Heroik Pejuang Muslim

Kisah heroik Al-Mu'tashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, dalam judul Penaklukan kota Ammuriah.
Ketika itu, al-Mu'tasim, khalifah di masa Bani Abbasiyah, sedang memegang gelas untuk minum ketika didengarnya seorang muslimah dilecehkan oleh tentara Romawi. Khalifah pun langsung berseru kepada panglima perangnya agar bersiap menuju Ammuriah, tempat dimana muslimah tersebut berteriak meminta tolong.

Konon, muslimah itu keturunan Bani Hashim dan sedang berbelanja di sebuah pasar di kawasan negeri di bawah kekuasaan Romawi, di utara benua Asia, yakni tepatnya di kota Ammuriah, kawasan Turki hari ini. Di saat sedang berjalan itulah, sang muslimah diganggu oleh seorang lelaki Romawi dengan menyentuh ujung jilbabnya hingga dia secara spontan berteriak : "Wa Mu'tashamah....!!!" Yang juga berarti "Dimana kau Mu'tasim...Tolonglah Aku"

Teriakan muslimah tersebut akhirnya sampai ke telinga Khalifah al-Mu'tasim. Puluhan ribu tentara pun digelar mulai dari gerbang ibukota di Baghdad hingga ujungnya mencapai kota Ammuriah. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.
Catatan sejarah menyatakan bahwa ribuan tentara Muslim bergerak di bulan April, 833 Masehi dari Baghdad menuju Ammuriah. Kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah al-Mu'tasim pada tanggal 13 Agustus 833 Masehi. Hanya seorang Muslimah yang dilecehkan kafir Romawi dan berteriak 'Wahai Mu'tasim" maka sang khalifah tersentuh hatinya dan terbakar ghiroh Islamnya sehingga dilancarkanlah serangan penaklukan ke Ammuriah hingga sang Muslimah akhirnya bisa dibebaskan. Allahu Akbar!

Sejak Dahulu Kaum Muslimin Wajib Dibela!

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, dikisahkan ada seorang tukang emas Yahudi Bani Qainuqa menganiaya kehormatan seorang Muslimah dengan mengikat pinggir bajunya sehingga menyebabkan tubuhnya tersingkap. Saat itu, seorang pria Muslim kebetulan berada di sana dan membunuh orang Yahudi itu. Kemudian orang-orang Yahudi membalas dengan membunuh orang muslim itu. Keluarga pria itu memanggil kaum Muslimin untuk membantu dan Nabi SAW., mengirimkan pasukan melawan mereka dan setelah 15 hari pengepungan seluruh suku Bani Qainuqa diusir dari Madinah. Subhanallah!

Di masa Khalifah Umar bin Abdul-Aziz, beliau pernah mengirim surat kepada para tahanan perang Muslim di Konstantinopel. Beliau mengatakan kepada mereka:
"Kamu menganggap dirimu sebagai tahanan perang. Padahal kamu bukan tahanan perang. Kamu terkunci di jalan Allah. Aku ingin kamu tahu bahwa setiap kali aku memberikan sesuatu kepada kaum Muslim, aku memberikan lebih banyak untuk keluarga kamu dan aku mengirimkan sekitar 5 dinar untuk setiap salah satu dari kamu dan seandainya bukan karena aku takut bahwa diktator Romawi akan mengambilnya dari kalian, aku akan mengirimkan lebih. Aku juga telah mengirim banyak untuk menjamin pembebasan setiap salah satu dari kalian tanpa memikirkan berapa biayanya. Jadi bersukacitalah! Assalamu Alaikum. "

Dimanakah Al-Mu'tasim Hari Ini?

Kini, berapa banyak Muslimah yang dilecehkan kehormatannya oleh kuffar ? Berapa banyak Muslimah yang berteriak meminta tolong dari kedzoliman yang dideritanya? Berapa banyak kaum Muslimin yang ditawan pemerintahan kafir maupun pemerintahan murtad ? Bukankah sudah terdengar teriakan mereka dari penjara di Guantanamo (Cuba), Abu Gharib (Irak), Bagram (Afghanistan), Gaza (Palestina) Nusa Kambangan (Indonesia), dan penjara-penjara Amerika dan Inggris di seluruh dunia. Dimanakah Al-Mu'tasim hari ini?

Bukankah saudari Muslimah kita Afia Siddiqui sudah berteriak meminta pertolongan dari penjara pemerintahan Pakistan? Juga saudara Muslimah kita, Putri Munawaroh berteriak meminta pertolongan dari kedzoliman penjara Mako Brimob?
Bukankah Rasulullah SAW., bersabda,
"Berikanlah makan pada seseorang yang merasa lapar, kunjungilah seseorang yang sakit dan bebaskanlah seseorang yang ditawan."

Beliau SAW., juga bersabda,
"Adalah sebuah kewajiban bagi Muslim dari harta mereka untuk membebaskan orang-orang yang berada dalam tahanan dan membayar tebusan."
Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
"Jika mereka menahan seorang Muslim, adalah sebuah kewajiban kita untuk tetap memerangi mereka sampai mereka membebaskan mereka atau mereka di musnahkan,"
dan dia juga berkata, "Membebaskan Muslim dari tahanan adalah salah satu kewajiban yang besar dan membelanjakan kekayaan untuk membebaskan mereka adalah salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah yang paling baik."

Sahabat Umar Ibnu Khattab RA berkata,

"Bagiku membebaskan seorang Muslim yang berada ditangan Musyirikin lebih aku sukai daripada seluruh Jazirah Arab." (Shahih Shahabi Jilid. 3).
Sejarah Islam telah menorehkan dengan tinta emas kisah-kisah heroik dan tauladan abadi dari mereka-mereka yang membela kehormatan kaum Muslimin yang ditawan musuhnya. Khalifah al-Mu'tasim adalah salah satu contoh yang paling fenomenal dalam menanggapi panggilan seorang Muslimah yang didzolimi kaum kafir. Kini, kaum Muslimin di pelbagai penjuru dunia banyak dilecehkan dan ditawan di banyak penjara kaum kuffar. Lalu, dimanakah al-Mutasim hari ini?

Wallahu'alam bis showab!
Read More..

TERUNTUK UKHTI YANG TENGAH MENANTI,,,


Saudariku…..yang tengah menanti datangnya tambatan hati,
Ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini…
jika menurut teman-teman, baik…maka ambillah…
dan jika menurut teman-teman, buruk…maka tinggalkanlah….
saudariku…muslimah…

wanita muslimah…laksana bunga….yang menawan…
wanita muslimah yang sholehah….bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah…
begitu berkilau…
begitu menentramkan..

begitu menyejukkan…

teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya….tak sembarang orang berhak meraihnya….menghirup sarinya….

hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah…yang dapat memetiknya…
yang dapat meraih pesonanya…
dengan harga mahal yang teramat suci…
sebuah ikatan amat indah…bernama pernikahan…
karena itu…sebelum saatmu tiba….sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…
janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam…dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya….
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta…

Ya…atas nama cinta…
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh….atas nama taaruf…atas nama cinta

Kau tau saudariku…??
Jika seseorang jatuh cinta….maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya…membekuknya dalam jari-jarinya…dan menutup semua mata…hati dan pikirannya….
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya….
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…
Membuat seseorang menyerahkan apapun…supaya orang yang ia cintai…”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan…

Membuat orang tersebut lupa…bahwa….cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan….

Ya saudariku….ukhty fillah…

Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…

Karena itu…jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya

Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin…

Cinta begitu dasyat pengaruhnya…jika engkau tau….
Karena itu…jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…segeralah…buat sebuah benteng yang tebal…yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya….

Berlarilah menjauhinya…menjauhi orang yang kau cintai….
Buat jarak yang demikian lebar padanya….

jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu…

Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
biarlah sakit ini untuk sementara waktu…
biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan…

Karena…cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita…
Kalian sendiri…

Saudariku…. tentunya sudah mengerti dan paham…
bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta…
jika dia jauh..kita merasa sakit karena rindu…
jika ia dekat…kita merasa sakit…karena takut kehilangan….

padahal…ia belum halal untukmu…dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal…

karena itu…jauhilah ia…
jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu….dan kemudian mengusik hatimu…
jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta…

maka…bayangkanlah keadaan ini…tentang suamimu kelak…

sahabatku…
sukakah engkau..??
apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau..???

sukakah engkau..??
bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab…tertawa riang…becanda…
saling menatap…
saling menggoda…
saling mencubit…
saling memandang dengan sangat…
saling menyentuh…???
dan bahkan lebih dari itu…??

sukakah engkau saudariku…??

sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan engkau…??
sukakah engkau…??
bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
tengah disibukkan oleh rencana-rencana…apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu…??

tidak cemburukah engkau temanku..??
bila saat ini suamimu (kelak) sedang makan bareng bersama gadis lain…atau bahkan segerombolan gadis lain..?
suamimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh gadis-gadis..
suamimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra…
suamimu (kelak) saat ini sedang dicurhatin gadis-gadis… yang berkata…”aku tak bisa jika sehari tak mengobrol dengamu…”

tidak cemburukah…?? tidak cemburukah…?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh……???

tidak terasa bagaimanakah..
jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan…
bercengkrama..
bercerita tentang masa depannya…
dengan gadis lain yang bukan engkau…???

sukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut…??
menangis untuk gadis tersebut…??
dan berkata dengan hati hancur…”aku sangat mencintamu…aku sangat mencintaimu…???”
tidak patah hatikah engkau…???
sukakakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain..”tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
menyebut gadis tersebut dalam doanya…
memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya…

dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya…dan bukan gadis tersebut…???

jika engkau tidak suka akan hal itu…
jika engkau merasa cemburu….
maka demikian halnya dengan suamimu (kelak)…

dan…Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu….
Allah lebih cemburu…saudariku…
melihat engkau sendirian…namun pikirannmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut….

saudariku….kalian percaya takdir bukan..?

saudariku….kalian percaya takdir bukan..?

apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
maka…
sejauh apapun mereka…
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
sebesar apapun beda diantara mereka…
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…

meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…

PASTI tetap saja mereka akan bersatu….
seakan ada magnet yang menarik mereka…
akan ada hal yang datang…untuk menyatukan mereka berdua….
akan ada suatu kejadian…yang membuat mereka saling mendekat…dan akhirnya bersatu…

namun…
apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh…
maka…
sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat…
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya…
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua…
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya…
sedekat apapun…

PASTI…akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh…
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok…
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik….
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu…

bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan…

namun…yang perlu dicatat disini adalah…
yakinlah…bahwa yang diberikan oleh Allah…
yakinlah…bahwa yang digariskan oleh Allah…
yakinlah…bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya..
adalah…yang terbaik untuk kita….
adalah….yang paling sesuai untuk kita…
adalah…yang paling membuat kita merasa bahagia,,,,

karena Dialah…yang paling mengerti kita…lebih dari kita sendiri…
Dialah…yang paling menyayangi kita…
Dialah…yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita…
sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya…dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…

dan….yang perlu kita catat juga adalah…
JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN…ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA….NAMUN JUSTRU SEBALIKNYA, BAHWA…KITA PANTAS…KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT…
KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK…SAUDARIKU….
LEBIH BAIK…. YA, LEBIH BAIK…, YAKINLAH….,
meskipun saat ini…mata manusia kita tidak memahaminya…
meskipun saat itu…perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata…
meskipun saat itu…otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk….

Tidak…jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk….bahwa engkau tidak pantas….
karena kelak…engkau akan menyadarinya…
engkau akan menyadarinya perlahan…bahwa apa yang telah hilang darimu….bahwa apa yang tidak engkau dapatkan….bukanlah yang terbaik untukmu…bukanlah yang pantas untukmu…bukanlah sesuatu yang baik ,,,,untukmu….

karena itu…saudariku…
jangan mubazirkan tenagamu…., waktumu…., perasaanmu…, air matamu…
jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses taarufan…
jangan kau umbar semua kekuranganmu…jangan kau ceritakan semuanya…
jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya…jika engkau mencintainya…
karena belum tentu dia adalah jodohmu…
pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok…
karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian…

maka…memohonlah pada-Nya…
mintalah padanya diberikan petunjuk…dan dijauhkan dari segala godaan yang ada…
karena…cinta sebelum pernikahan…pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat…

apakah kalian sering merasa takut…?? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???

kemudian saudariku….
apakah kalian sering merasa takut…?? Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???
Apakah kalian merasa khawatir…???
Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang memiliki banyak lelaki yang mencintai…banyak yang melamar…banyak yang menginginkannya…??
Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???
Atau sekedar ungkapan…”hmm…enak ya..kamu…punya banyak temen laki-laki….”
“hmm..kamu sih enak…banyak yang mau…tinggal milih…?”
Saudariku…ketahuilah….
Kelak…kita hanya akan memiliki satu orang suami…
Hanya satu saudariku…atau kadang lebih…jika cerai dan menikah lagi…namun saat yang bersamaan…kita hanya akan punya satu suami bukan,,,,???
Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita..
Seberapa banyak teman laki-laki kita…
Seberapa banyak kenalan kita….
Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…

Dan…percayalah…semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan…banyak sedikitnya teman laki-laki

sama sekali tidak…
karena jika wanita yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya…
karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati…
jadi…jagalah dirimu…hatimu…kehormatanmu…sebelum saatnya tiba…

perbanyak bekalmu…dan doamu…
yakinlah…bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu…
amien…

*Ya Allah…karuniakanlah kami seorang suami yang sholeh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang senantiasa memperbaiki dirinya…
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang membimbing kami dengan lemah lembut…
yang akan membawa kami menuju Jannah-Mu Ya Rabb…

kabulkan ya Allah…
amien…
dan segerakanlah…karena hati kami teramat lemah…dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat…sangat berat ya Allah….,(romy abdulloh)
Read More..