Senin, 14 Februari 2011

Methode dakwah Rosul selama berada di Madinah

Langkah pertama yang ditempuh oleh Rosululloh saw ketika beliau berada di Madinah ialah membangun Masjid Nabawi. Sekalipun orang-orang Anshor bukan termasuk orang-orang kaya, tetapi setiap orang diantara mereka berharap agar Rosululloh saw singgah di rumah mereka. Tidaklah setiap rumah yang dilalui unta beliau melainkan mereka pasti memegang tali kekang sambil memita agar beliau berkenan singgah dirumah, namun beliau bersabda, “berilah jalan pada unta ini, karena ia adalah unta yang diperintahkan.” Akhirnya dibangunlah masjid dimana unta tersebut menderum, tepatnya di tanah milik Bani An Najjar, yang ternayata masih terhitung paman beliau.Beliau sendiri ikut dalam pembangunan masjid tersebut, sebagi bentuk taulada secara menyeluruh bagi para sahabat dari kaum Muhajirin dan Anshor. Serta menyatukan hati mereka, yang mana mereka memilki latar belakang yang bebeda-beda sebelum mereka memeluk agama islam, Terkhusus kaum Aus dan Khazroj, yang senatiasa bermusuhan sebelum datang islam. Namun setelah dibangunya masjid Nabawi, Bahkan bukan hanya sebagi tempat untuk mendirikan sholat lima wakut, namun menjadi markas bagi kaum muslimin secara keseluruhan guna untuk pertemuan, menimba ilmu dari Rosul. serta digunnakan sebagai tempat perkumpulan dari berbagai kabilah untuk menyatukan mereka yang masih memiliki kebiasan-kebiasaan jahiliyah.

Periode Madinah sendiri terbagi menjadi 3 tahapan yang dilalui Rosululloh saw :

Pertama, tahapan masa yang banyak diwarnai dengan guncangna dan cobaan, rintangan yang muncul dari dalam. Sementara musuh dari luar menyerang Madinah untuk menyingkirkan para pendatang.

Berbagai masalah yang dihadapi Rosululloh saw berkaitan dengan para sahabat, dengan kondisi Madinah yang berebeda dengan Makkah. Mereka saling berpencar diberbagai keluarga, ditekan, dilecehkan dan diusir. Sementera pada saat itu Madinah bereada dibawah kekuasaan mutlak berada ditangan Rosululloh dan para sahabatnya. Sudah saatnya Rosululloh untuk membangun masyarakat islami, yang berebeda dengan masyarakat jahiliyah disepanjang periode sejarah.

Akhirnya Rosululloh saw mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor, yang berjumlah sekitar 90 orang yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshor yang berada di rumah Anas bin Malik. Bentuk persaudaran yang dibangun Rosululloh saw membuahkan hasill yang menyenagkan dan Bahkan mereka sampai memberikan harta warisan antara satu dengan yang lainya sampai terjadinya perang Badar. Setelah turunya surat Al Anfal ayat 75 maka terhapuslah hukum saling mewarisi karena persaudaran dan diubah dengan perwarisan antar saudara.
Dari sinilah mulai hilangnya ta’asub, fanatisme kesukuan yang telah mereka praktikan selama masa jahiliyah. Didalam islam tidak mengenal kenegaraan, warna kulit, kesukuan. Maka tumbuhlah dibenak mereka persaudaranan yang bernar-benar terjalin diantara mereka.
Disisi lain juga ada orang-orang musyrikin yang menetap dibeberapa kabilah yang mereka tidak mampu untuk berkuasa atas kaum muslimin. Tak seberapa lama mereka akhirnya masuk islam. Namun diantara mereka ada yang memiliki dendam kesumat terhadap Rosululloh saw, akan tetapi mereka tidak berani mengungkapkanya. Bahkan mereka terpaksa menampakan kecintaan dan kesukaan mereka pada kaum muslimin karena bebearapa pertimbangan.
Dan diantara methode dakwah yang dilakukan Rosululloh saw ketika beliau berada di Madinah, maka Rosululloh saw memcoba mendakwahi orang-orang yahudi Madinah melalui abdulloh bin Salam, salah seorang pembesar Yahudi Madinah. Namun tatkala beliau mendengar jawaban yang diutarankan Rosululloh saw lantas Abdulloh bin Salam masuk islam.
Sedangkan dari luar Madinah sendiri kekuatan terbesar yang memusuhi kaum muslimin yaitu dari pihak kaum kafir Quraisy. Mereka telah memiliki pengalaman selama 10 tahun dalam memusuhi kaum muslimin. Segala cara telah mereka lakukan mulai dari tekanan, penyiksaan, intimidasi, pemboikotan, kesewenang-wenangan sudah mereka lakukan.

Dalam hikmah dan kepemimpinan yang begitu cemerlang Rosullulloh saw berhasil memancangkan masyarakat yang baru, fenomena inilah yang memberikan pengaruh sepiritual yang besar bagi setiap anggota masyarakat, karena mereka menjadi pendamping Rosululloh saw.

Setelah terbangun masyarakat yang baru dengan segala kelebihan yang ada dan pembinaan serta pembelajaran Rosululloh serta kondisi Madinah pada saat itu rawan, yang mengancam eksistensi muslim Madinah, terutama bersumber dari orang-orang kafir Makkah yang tidak henti-hentinya mereka manggangu kaum muslimin.

Begitu juga dengan datangnya surat dari penduduk kafir Makkah yang mengatakan pada kaum muslimin Madinah “kalian jangan berbangga dulu karena kalian telah berhasil meninggalkan kami menuju Yatsrib. Kami akan datang kepada kalian untuk memberangus kalian semua dan memberangus ladang-ladang kalian dari tengah-tengah negri kalian sendiri.” Akhirnya Alloh menurunkan ayat yang mengizinkan kaum muslimin untuk berperang, yaitu surat Al Hajj : 39
Setelah diizinkanya untuk berperang tentunya Rosululloh tidak menyiayiakan kesempatan ini.
Beliau memulai dengan kegiatan militer dan mengirim mata-mata, guna mengetahui dan memahami lebih lanjut jalan-jalan yang berada disekitar Madinah, serta menunjukan pada orang-orang musyrik yang berada disekitar Madinah akan kekuatan kaum muslimin.

Setelah kaum kafir Quraisy mengetahui akan eksistensi kaum muslilmin yang berada di Madinah. Terbukti dengan banyaknya ekspedisi yang dilakukan kaum muslimin membuahkan hasil yang begitu memuaskan. Disertai dengan gencatan senjata dan perjanjian Hudaibiyah merupakan awal babak baru dalam kehidupan kaum muslimin.

Kedua, tahapan masa perdamaian dengan para pemimpin paganisme, yang berakhir dengan fathul makkah pada bulan ramadhan 8 H.
Dengan mundurnyan Quraisy dari kancah peperangam memilih jalan damai, maka salah satu sayap yang dimilki musuh telah patah dan terkoyak (Quraisy, Ghotofan, Yahudi), sebagai figur paganisme pemimpin diseluruh Jazirah Arab sudah tidak lagi mempedulikan kebangganya.
Dengan diadakanya gencatan senjata, memberikan kesempatan kaum muslimin untuk melakukan penyebaran dakwah. Semangat kaum muslimin berlipat ganda dalam memperluas jarian dakwah sebagi mana semangat mereka dalam aksi militer.

Penaklukan Makkah
Ibnu Qoyim berkata : “ini penaklukan terbesar yang denganya Alloh memuliakan islam, Rosul, para prajurit dan pasukan yang dapat dipercaya, dengan penaklukan ini pula mereka dapat menyelamatkan negri dan rumahnya. Yang telah dijadikan petunjuk bagi alam semeta, menyelamatkan dari cengkraman tangan orang-orang kafir munsyrik. Ini merupakan penaklukan sekalligus kemenangan yang telak dikabarkan dari langit yang kemudian manusia masuk kedalam agama islam secara berbondong-bondong, sehingga wajah bumi berseri-seri memancarkan cahaya kecerianan

Ketiga, tahapan masuknya manusia kedalam islam secara berbondong-bondong, yaitu masa datangnya para utusan dari berbagai kabilah dan kaum ke Madinah. Setelah sekian lama terjun dalam kancah medan dakwah dan jihad, serta melewati kesulitan, ujian, kegundahan, keguncangan. Penaklukan makkah merupakan hasil paling penting yang diraih kaum muslimin. Serta runtuhnya simbol peganisme secara total, karena itu masyarakat arab mengetahui mana yang haq dan mana yang batil serta tidak diselimuti keragu-raguan.
Wallohu ‘alam bishowab.(Nurrahman)
Read More..