Rabu, 08 Desember 2010

LENTERA ILMU


oleh: D.rey


Ada seorang pemuda berasal dari salah satu negara di kawasan teluk yang melanjutkan studinya di Amerika. Pemuda ini termasuk orang yang diberi nikmat oleh Allah dengan pengetahuan agama yang cukup, bahkan ia diberi nikmat oleh Allah dengan pengetahuan agama yang cukup, bahkan ia banyak mengerti hukum-hukum fikih secara mendalam, sehingga ketika ia di Amerika ia juga menyempatkan diri menjadi seorang da’i di sela- sela kesibukan belajarnya. Di Amerika ia berkenalan dengan seorang penganut agama Kristen. Hubungan merkea berdua terbilang dekat dan dia berharap teman kristennya bersedia masuk Islam suatu saat nanti.
Suatu hari mereka berdua jalan-jalan di sebuah pemukiman di Amerika. Mereka melewati sebuah gereja di pemukiman tersebut. Si Kristen in meminta sang pemuda muslim untuk ikut bersamanya masuk ke gereja, tapi ia menolak, namun karena didesak terus menerus akhirnya ia tak enak menolak permintaan temannya ini.
Merekapun masuk dan ia duduk di salah satu bangku bersama jemaah lain dengan tenang sebagaimana adat mereka. Lalu masuklah sang pendeta dan para jama’ah pun berdiri memberi hormat kepadanya, kemudian duduk kembali dengan tenang.
Sang pendeta berdiri di tempatnya dan memandangi para hadirin. Hanya dalam sekejap setelah memandang ke semua yang hadir di gereja saat itu ia langsung berkata di hadapan jamaahnya: “ Di tengah-tengah kita telah hadir seorang muslim, saya minta dia keluar !” sang pemuda muslim tadi tidak bergerak dari tempatnya, hingga sang pendeta mengulangi permintaanya, tapi kali inipun ia tak juga beranjak dari tempat duduknya. Akhirnya pendeta kembali memintanya keluar dengan mengatakan: “saya ingin dia keluar dan saya jamin keamannya, tak ada yang boleh mengganggunya.” Ketika itulah si pemuda baru beranjak dan bersiap keluar dari gereja.
Sesampai di pintu ia membalikkan badan dan bertanya kepada pendeta tadi: “Dari mana anda tau bahwa saya adalah seorang muslim?” pendeta menjawab singkat: “Ada tanda di wajah mereka.” (ini adalah petikan dari ayat Al-qur’an 48:29, “Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan kerindaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda- tanda bekas sujud…………).
Si pemuda tersenyum dan langsung membalikkan tubuhnya untuk segera pergi, tapi belum sempat ia keluar pendeta memanggilnya kembali. Sang pendeta ingin menguji si pemuda muslim ini dengan menanyakan kepadanya beberapa pertanyaan sulit, yang tujuannya untuk mempermalukannya dan memperkuat posisinya di hadapan jemaah. Sang pemuda pun meyetujui dan dimulailah Tanya jawab tersebut.
Sang pendeta bertanya: “Saya akan bertanya kepada anda 22 pertanyaan yang harus anda jawab semua dengan lengkap.”
Mendengar itu sang pemuda ini hanya tersenyum dan mengatakan: “Silahkan, apa yang ingin anda tanyakan?” Pendeta: “Satu kata yang tak ada duanya, dua yang tak ada tiganya, tiga yang tak ada empatnya, empat yg tak ada limanya, lima yang tak ada enamnya, enam yang tak ada tujuhnya, tujuh yang tak ada delapannya, delapan yang tak ada sembilannya, sembilan yang tak ada sepuluhnya, sepuluh yang tak ada sebelasnya, sebelas yg tak ada dua belasnya, dua belas yang tak ada tiga belasnya, tiga belas yang tak ada empat belasnya. Apakah itu semua?”
“Kemudian apa pula benda yang bernafas tapi tak punya nyawa? Kuburan apa yang berjalan membawa penghuninya? Siapakah orang-orang yang telah berbohong tapi bisa masuk surga? Apa yg diciptakan Allah tapi Dia menganggapnya jelek? Apa saja yg tela dicipakan Allah tanpa ayah dan ibunya? Makhluq apa yg diciptakan dari api, dibinasakan dengan api dan diselamatkan dengan api? Mahluq apa yang diciptakan dari batu, dibinasakan dengan batu dan diselamatkan dengan batu? Benda apa yang diciptakan Allah lalu dianggapnya agung? Pohon apa yang punya dua belas cabang, dan setiap cabang punya tiga puluh daun dan di setiap daun ada lima butir buah, tiga diantaranya dalam rimbunan, dan dua lainnya terkena sinar matahari?”
Mendengar semua pertanyaan tersebut, pemuda hanya tersenyum dan dengan penuh percaya diri serta membaca “Basmallah” ia mulai menjawab pertanyaan pendeta tadi satu persatu: “satu yang tak ada duanya adalah Allah” “Dua yang tak ada tiganya adalah siang dan malam: “Dan kami jadikan siang dan malam sebagai dua tanda.” (QS. Al-isra’: 12) “Tiga yang tak ada empatnya adalah pertanyaan musa kepada khidr, yaitu tentang renovasi perahu, pembunuhan anak kecil, dan pembangunan tembok” “Empat yang tak ada limanya adalah kitab-kitab suci dari Allah, yaitu: Taurat, Zabur, Injil, dan Al-qur’anul kariiim.”
“Lima yang tak ada enamnya adalah sholat lima waktu” “Enam yg tak ada tujuhnya adalah jumlah hari yang padanya Allah menciptakan alam semesta ini. “Tujuh yang tak ada delapannya adalah jumlah langit: “Yang telah menciptakan tujuh laingit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang.”(QS.Al- mulk:3)
“Delapan yang tidak ada sembilannya adalah jumlah malaikat yang membawa Arsy Allah pada hari kiamat: “Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjungjung arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”(QS. Al-Haaqah: 17).
“Sembilan yang tidak ada sepuluhnya, mukjizat yang diberikan Allah kepada nabi kita musa alaihissalam, yaitu tongkat, tangan yang bersinar putih, angin topan, kekeringan, datangnya katak-katak, darah, kutu dan belalang.”
“Sepuluh yang tidak mungkin lebih adalah pahala untuk satu kebaikan yang dikerjakan sebagaimana firman Allah: “Barang siapa membawa amal baik maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al- an’am: 160)
“Sebelas yang tak ada dua belasnya adalah jumlah saudara Nabi Yusuf alaihissalam.”
“Dua belas yang tidak ada tiga belasnya adalah dua belas mata air yang dipukulkan dari tongkat Nabi Musa alaihissalam: “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.”(QS. Al-baqarah:60).
“Tiga belas yang tak ada empat belasnya adalah saudara-saudara Nabi Yusuf ditambah ayah dan ibu mereka.” “Yang bernafas tapi tak punya nyawa adalah subuh sebagaimana firman Allah: “Dan demi subuh yang apabila fajarnya mulai bernafas (menyingsing).”(Qs. At-takwir:18)
“ Kuburan yang berjalan membawa penghuninya adalah ikan hiu yang memasukkan Nabi Yunus ke dalam perutnya.” “orang –orang yang berbohong tapi bisa masuk surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf ketika mereka berbohong pada ayah mereka dengan mengatakan: “Kami berlomba lari dan kami tinggalkan Yusuf bersama perbekalan kami, hingga akhirnya ia dimakan srigala.” Ternyata kebohongan mereka terbongkar dan berkatalah saudara mereka (nabi Yusuf) kepada mereka: “ Tak ada hukuman buat kalian. Pernyataan itu disusul dengan pernyataan ayah mereka Nabi Ya’qub: “Aku akan memintakan ampun untuk kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.” “Sedangkan mahluk yang diciptakan Allah tapi ia jelek-jelekkan adalah suara keledai, sebagaimana tertuang dalam firman-Nya: “Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (Qs.Luqman:19)
“Adapun mahluk-mahluk yang diciptakan Allah tanpa ayah dan ibu adalah Nabi Adam alaihissalam, para malaikat, unta Nabi Shalih alaihissalam, dan kambing kibasy Nabi Ibrahim alahihissalam.” “Yang diciptakan Allah dari api adalah iblis, yang dibinasakan dengan api adalah abu jahal dan kawan- kawannya, dan yang diselamatkan dengan api alah Nabi Ibrahim alaihissalam. “Hai api, menjadi dingin dan berilah keselamatan pada Ibrahim.”(Qs. Al-Anbiya: 69) “Yang diciptakan dari batu adalah unta nabi Shalih alaihissalam, yang dibinasakan dengan batu adalah Abrahah dan bala tentaranya, serta yang diselamatkan dengan batu adalah Ashabul-Kahfi.” “Mahluk yang diciptakan Allah dan dianggapnya sebagai sesuatu yang besar adalah tipu daya wanita: ” Sesungguhnya tipu daya kalian sangatlah besar.” (Qs. Yusuf:28)
“Pohon yang punya dua belas cabang, dan setiap cabang punya tiga puluh daun dan di setiap daun ada lima buah, tiga diantaranya dalam rimbunan, dan dua lainnya terkena sinar matahari, pohonnya adalah tahun, dahannya adalah dua belas bulan, daunnya adalah hari-hari dalam seminggu, buahnya yang lima adalah shalat lima waktu, tiga yang terlindung dari sinar matahari adalah magrib, Isya dan Subuh, dan dua yang terkena sinar matahari adalah zuhur dan Ashar.”
Mendengar jawaban itu semua sang pendeta sontak kaget sekaligus kagum akan kecerdasan dan ketenangan si pemuda muslim ini. Akhirnya ia pun mempersilahkan pemuda itu pergi, tapi si pemuda malah meminta kepada pendeta agar diperkenankan bertanya satu pertanyaan saja sebelum ia pergi dan si pendeta harus bisa menjawabnya dengan jujur. Pertanyaan tersebut adalah “Apa yang menjadi kunci surga?” Mendengar pertanyaan itu sang pendeta bertambah terkejut, mukanya langsung berubah, dan ia tidak bisa menyembunyikan ketegangannya di hadapan para hadirin. Karena rasa penasaran para hadirin meminta pendeta untuk menjawab pertanyaan itu, tapi pendeta menolak, hingga mereka berkata padanya: “Pak pendeta, anda telah bertanya kepadanya dua puluh dua pertanyaan, sekarang ia hanya bertanya satu pertanyaan dan anda tidak bisa menjawabnya!?”
Sang pendeta menjawab: “Saya sebenarnya tahu jawabannya, hanya saja saya takut kalau kalian semua akan marah padaku bila mendengarnya.” Mereka berkata: “Kami akan jamin keselamatan anda.” Pendeta menghela nafas sebelum akhirnya berkata: “Jawabannya adalah persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Akhirnya semua jemaah gereja termasuk pendeta tersebut masuk islam. Allah memberikan mereka hidayah dengan perantara si pemuda muslim dari Teluk ini. Kisah ini diambil dari buku: “KHALID Kisah-kisah nyata menggugah qalbu 4 ” karya Muhammad Shaleh Al- Qahtahni.

Read More..