Jumat, 13 Agustus 2010

REFERENSI ILMU PENGETAHUAN

Bumi yang kita pijak, bulan yang bercahaya di malam hari dan matahari yang memancarkan sinarnya menerangi dunia merupakan bagian terkecil dari alam semesta. Galaksi Bimasakti ( Milky Way ) tempat keluarga matahari berada merupakan salah satu dari bermilyar-milyar galaksi yang ada. Bintang-bintang berkilauan tanpa batas, bergabung dengan milyaran kelompok-kelompok galaksi hinggga super galaksi bergerak mengikuti hukum-hukum Nya. Membaca alam ciptaan Nya adalah membaca ayat-ayat Nya. Perhatikan alam ciptaan Nya, perhatikan sekali lagi, apakah ada celah kecacatan dalam ciptaan Nya? Apakah alam semesta ini tercipta dengan kebetulan atau dengan sendirinnya ada? Semua berjalan dalam keteraturan yang dibentuk oleh sebuah Kecerdasan yang Paling Tinggi. Kecerdasan yang juga menciptakan kecerdasan manusia. Sains mengungkapkan bahwa alam semesta ini tidak terjadi secara kebetulan “ Tuhan tidak bermain dadu” , kata Albert Einsten seorang ahli ilmu fisika pemenang hadiah Nobel. Semua berdasarkan perhitungan, ukuran dan perencanaan yang matang, tak lain Allah lah Sang Arsitek Kehidupan.

Seperti halnya alam semesta yang diciptakan Nya dalam keseimbangan yang menakjubkan, tanpa cacat, tanpa cela dan dalam ukuran yang tepat, demikian juga dengan Al Qur’an. Al Qur’an merupakan Kalam Allah yang diturunkan kepada Khotamul Anbiyaa’ melalui Ruhul Amin. Al Qur’an yang merupakan sumber utama agama islam, isi kandungan Al Qur’an berlaku untuk sepanjang waktu maka ia harus relevan dengan segala zaman. Karena isinya yang harus relevan dengan segala zaman maka tak sedikit pula orang – orang yang tidak suka dengan Al Qur’an dan para penentangnya mencoba untuk menjatuhkan kemulian Al Qur’an dengan mengatakan bahwa Al Qur’an adalah kitab kuno peradaban bangsa arab yang terbelakang dan ketinggalan zaman dan juga mereka berusaha untuk membuat tandingan yang serupa dengan Al Qur’an, namun usaha mereka tak pernah membuahkan hasil. Seindah-indahnya syair yang mereka buat tak akan pernah menandingi Al Qur’an yang merupakan maha karya kesusastraan terbaik yang ada di muka bumi ini. Allah menjamin keterpeliharaan Al Qur’an dan janji Allah adalah pasti.
إنا نحن نزلنا الذكرى و إنا له لحافظون
“ Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Al Hijr: 9 )

Al Qur’an merupakan referensi ilmu pengetahuan akan tetapi Al Qur’an bukan lah buku sains, tetapi kitab yang mengandung tanda-tanda, yaitu ayat-ayat Allah. Ada lebih dari enam ribu tanda di dalam Al Qur’an yang seribu diantaranya berkaitan dengan sains. Tak sedikit para ilmuan zaman modern tercengang bahkan terkagum-kagum ketika mendapati hasil riset mereka yang sesuai dengan Al Qur’an. Fakta-fakta ilmiah yang disebutkan dalam Al Qur’an tidak berkaitan dengan kemajuan bangsa-bangsa Arab dalam astronomi. Yang terjadi justru sebaliknya, bangsa-bangsa Arab maju dalam astronomi karena astronomi sudah termuat di dalam Al Qur’an. Ahli fisika perbintangan menjelaskan, bahwa penciptaan alam semesta berawal dari ledakan yang dahsyat atau dikenal dengan teori “Bing Bang”. Menurut teori Bing Bang, alam semesta pada awalnya adalah sebuah masa gas yang besar ( Nebula Primer ). Lalu terjadilah sebuah ledakan dahsyat yang menghasilkan pembentukan banyak galaksi. Kemudian terbagi, sehinggga terbentuk bintang-bintang, matahari, bulan dan sebagainya. Asal-usul alam semesta sangatlah unik dan tidak mungkin terjadi secara kebetulan.
أو لم يرى الذين كفروا أنّ السماوات و الأرض كانتا رتقا ففتقنا هما و جعلنا من الماء كل شيئ حى أفلا يؤمنون
“ Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu hidup. Maka mengapa mereka tidak beriman? “ ( Al Anbiya’ : 30 )
Kesesuaian yang mengejutkan antara ayat Al Qur’an dengan teori Bing Bang tidak bisa dipungkiri ! Bagaimana mungkin, sebuah kitab yang pada awalnya muncul di padang pasir Arab 1.400 tahun yang lalu bisa memuat kebenaran sedalam itu? Ini adalah satu dari banyak analisa Al Qur’an yang sejalan dengan sains modern.

Al Qur’an juga telah mengungkap kebenaran dirinya sendiri, salah satunya dalam bentuk keseimbangan matematika. Susunan Al Qur’an yang terdiri dari 114 surat, 30 juz, 6236 ayat dan lain sebagainya semuanya menjadi bagian system pengamanan ( kiptografi ) tercanggih yang tidak ada satupun makhluk mampu membuatnya apalagi menandinginya. Layaknya sebuah internet, bilangan-bilangan dalam Al Qur’an diumpamakan seperti IP ( Internet Protocol ) Address yang mengajak kita untuk surfing dari suatu “wahana” ilmu pengetahuan ke “wahana” lainnya yang amat menakjubkan. Membuka tabir-tabir yang menurut pandangan relatifitas manusia memiliki nilai-nilai paradoks dan terkesan kontradiktif, menuju sebuah cakrawala keteraturan dan keseimbangan ilmu Alllah yang tak bertepi. Betapa sebuah huruf dalam Al Qur’an mengajak kita berkeliling dari dimensi sejarah dan peradaban sebelumnya hingga era digital saat ini. Sementara para ahli kiptografi hingga detik ini masih sibuk dengan berusaha mencari berbagai macam cara agar keamanan datanya terjamin dengan aman dan bebas dari gangguan para hacker dengan system keamanan berlapis. Al Qur’an sejak 14 abad yang lalu telah membuktikannya dengan sebuah system proteksi yang teramat rumit dengan factor-faktor bilangan prima di dalamnya hingga digit yang tidak terhingga. Demikian juga angka 0 (nol ) yang merupakan cikal bakal revolusi ilmu pengetahuan khususnya computer ternyata disebutkan secara nyata dalam bentuk keganjilan komposisi kalimat basmalah. Semuanya terbuka melalui sebuah public key ( kunci public ) bilangan 19 seperti dinyatakan dalam surat Al Mudatsir ayat 30-31. Dan rahasia keseimbangan semakin terbuka lebar ketika bilangan prima muncul dalam komposisi Al Qur’an. Bilangan-bilangan itu terus berhamburan mengungkapkan kebenaran Al Qur’an yang pada akhirnya bermuara pada Tauhid. Subhanallah !! Tak akan ada yang mampu untuk mencari celah-celah kelemahannya meski sekecil apapun, Al Qur’an diturunkan dan dijaga oleh Yang Maha Memelihara melalui bala tentaranya dalam bilangan-bilangan yang tak terhingga.

Mari kita renungi kembali isi Al Qur’an, Al Qur’an yang kita baca saat ini merupakan hasil dari tulisan Qolam.
ن , و القلم وما يسطرون
“ Nuun, demi Qolam dan apa yang mereka tulis” ( Al Qolam :1 )
Apa yang Qolam tulis dijelaskan Allah dalam hadist Qudsi, yaitu “ Menulis segala ketentuan-ketentuan tentang segala sesuatu hingga terjadinya hari kiamat “
Semua ilmu pengetahuan yang ada di langit dan di bumi, sejak Allah menekan tombol enter “ Kun Fayakun “ hingga hari kiamat sesungguhnya merupakan tulisan Qolam atas perintah dari Yang Maha Memiliki Ilmu, Allah Subhanahu wa ta’ala. Sehingga wahyu pertama, Iqra’…bacalah, merupakan perintah kepada Nabi Muhammmad untuk membaca alam semesta beserta isinya, membaca dalam konteks melihat, memperhatikan, memikirkan, merenungi menggunakan akal yang kesemuanya dibatasi dalam wilayah “ Atas nama Robb yang menciptakan”. Membaca apa yang Qolam tulis dalam bentuk ketentuan-ketentuan, hukum sebab akibat, ukuran-ukuran, perhitungan-perhitungan yang tersimpan di dalam pusat database alam semesta yaitu Ummul Kitab, Al Lauh Al Mahfudz. Jadi sudah jelas bahwa Al Qur’an merupakan rujukan ilmu pengetahuan modern yang paling relevan sepanjang zaman. Al Qur’an memuat aturan-aturan hidup yang lengkap bagi individu maupun masyarakat. Albert Einsten mengatakan “ Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang, dan agama tanpa ilmu adalah buta “. Segala puji bagi Allah, cara hidup dengan Al Qur’an yang merupakan Kitab Suci agama islam jauh lebih unggul dibandingkan dengan isme-isme yang telah ditemukan oleh manusia modern karena keengganan mereka semata. “ Wallahu a’lam bishawab.
Read More..

Dosa Kecil bisa jadi Dosa Besar


“Hati-hati kalian dari dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bila berkumpul pada diri seseorang akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, 1/403, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Ahmad Syakir rahimahullahu dalam catatan kakinya terhadap Musnad Al-Imam Ahmad).

Adakah di antara kita yang selalu bawa kalkulator setiap kemana kita pergi. Mencatat amal buruk kita selama ini dan mengetahui betapa sering kita melakukan dosa kecil? Tentu tidak ada orang yang seperti itu. Karena sebagian besar dari kita adalah orang orang yang selalu meremehkan hal hal kecil. Ngaku tidak?

Kecenderungan ini ada dalam setiap hati. Banyak yang sangat waspada pada hal hal besar, tetapi sangat menyepelekan pada hal hal yang kecil. Tetapi dosa kecil itu yang seperti apa saja? Mungkin banyak di antara kita yang tipikal JANJIHOLIC suka berjanji hanya sebagai pelega tenggorokan. "Besuk ya, sebentar ya, mungkin nanti, ok deh diagendakan...." Tetapi ternyata janji janji kecil itu tidak pernah terealisasi. Nol besar!

Belum lagi masalah masalah lain seperti becanda yang terlewat batas, mengolok olok bentuk tubuh, memanggil dengan panggilan yang buruk dan tidak mengenakkan dan berkomentar garing yang sama sekali tidak bermutu. Suka menyinggung orang dan membuatnya terluka dengan kata katanya. Deretan dosa kecil ini menjadi sangat besar manakala dikumpulkan.

Kemungkinan yang kedua adalah, kita menganggapnya kecil, padahal di sisi Allah dan Rasulnya ini adalah dosa besar. Misalnya perkataan, "Wah wajah calon penghuni neraka nih..." becanda seperti ini termasuk mungkin dianggap ringan, tetapi efeknya sangat besar. Benar sekali ucapan sahabat yang mulia Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika menyatakan: “Kalian sekarang melakukan perbuatan dosa yang di mata kalian perbuatan itu lebih tipis daripada rambut (sangat remeh, pent.). Padahal dulu di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kami menganggapnya termasuk perkara yang akan membinasakan.” (HR. Al-Bukhari no. 6127)

Nah sekarang mari kita evaluasi, dosa apa yang selama ini kita anggap kecil, dan mari bertobat darinya...
Read More..

Pahami dan Renungi………………………..!


Sobat yang saya cintai, apakah sudah terlintas dibenak kita, 3 pertanyaan yang apabila kita pahami dan kita renungi akan tersipu malu dihadapan Alloh Ta'ala, akan menghancurkan setiap kesombongan yang tumbuh dihati kita. Apa itu tiga pertanyaannya.

1. Darimana kita datang
Jawabannya: Alloh ta'ala berfirman
ولقد خلقنا الإنسان من سلالة من طين. ثم جعلناه نطفة فى قرار مكين. ثم خلقنا النطفة علقة، فخلقنا العلقة مضغة، فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام لحما ثم أنشأناه خلقا أخر، فتبارك الله أحسن الخالقين (المؤمنون: 12-14)
Artinya: "12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
فلينظر الإنسان مما خلق، خلق من ماء دافق، يخرج من بين الصلب والترائب
(الطارق: 5-7)
Artinya: "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa manusia itu sebelumnya tidak ada, maka Allah Ta'ala menciptakannya dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya dari air nuthfah (mani) yang hina. Maka dari itu penciptaan manusia yang pertama (Adam p) diciptakan dari tanah, sedang keturunannya diciptakan dari air (nuthfah) mani. Apakah kita merasa sombong dihadapan Alloh ta'ala dengan keadaan kita yang sebenarnya itu.
نطفة من مني يمنى (القيامة: 37) أي: من الماء الدافق الذى يخرج من بين الصلب والترائب
Artinya: "Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), (QS Al Qiyamah: 37)
Sedangkan sesuatu yang ada pada kita sekarang ini merupakan titipan dari alloh Ta'ala yang akan kembali ketika ajal tiba.

2. Untuk apa kita datang
Jawabannya: Alloh ta'ala berfirman
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون (الذاريات: 56)
Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku(QS Adz-Dzariat :56)

Tujuan utama manusia diciptakan oleh Alloh adalah hanya untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah ini mencakup ma'rifatullah, mahabbatullah, tunduk kepadanya, mengikuti manhaj Allah Ta'ala yang telah digariskan bagi manusia untuk mengangkat derajatnya ke tempat yang sesuai, agar mendapat kemenangan dengan kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akherat. Ibadah kepada Allah Ta'ala itu mencakup arti yang luas. Seperti apa yang dikatakan oleh syaikhul islam ibnu Taimiyah," ibadah setiap perbuatan yang dicintai dan diridhoi oleh alloh Ta'ala baik itu berupa perkataan dan perbuatan yang nampak atau yang tidak nampak.

3. Kemana kita akan kembali.
Jawabannya: Alloh Ta'ala berfirman
ياأيها الإنسان إنك كادح إلى ربك كدحا فملا قيه (الانشقاق: 6)
Artinya: "Hai manusia, Sesungguhnya kamu Telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya.[1]
Maksudnya: manusia di dunia Ini baik disadarinya atau tidak adalah dalam perjalanan menuju kepada robbnya perjalanan munuju alam abadi (alam akherat). Untuk mempertanggung jawabkan semua amalan yang telah dikerjakan ketika masa hidupnya. Dan menerima pembalasan-Nya dari perbuatannya yang baik atau yang buruk.
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Artinya: "Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu[1] dan dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[2]. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu dia memberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan. Sesungguhnya dia Maha mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.
[1] Maksudnya: manusia beriman atau tidak hal itu tidak merugikan Tuhan sedikitpun.
[2] Maksudnya: masing-masing memikul dosanya sendiri- sendiri.

Ayat mulia ini menerangkan tentang tempat kembali manusia setelah matinya, kembali kepada penciptaNya untuk mendapat balasan atas perbuatannya di dunia, dan memasukkanya ke tempat yang sesuai.
فإن كان قد زكى نفسه بعبادة الله وصار من الطيبين فنزله فى الجنة، وإن كان قد دنّس نفسه ولوّثها بأقدار المعصية وأبقى خبثها فنزله فى النار


Read More..

Minggu, 08 Agustus 2010

Beginilah gaya hidup insan beriman.....!


Oleh: Nur Kholis Faturrohim.


Dia bahagia dengan harta yang dimiliki, karena hartanya dinafkahkan untuk mencari keridhoan Alloh. Dia bahagia dengan kefakirannya, karena baginya kefakiran adalah masa-masa untuk meraih sikap tawadhu' dan ketenangan. Dia bahagia dengan kesakitannya yang diderita, karena baginya kesakitan adalah penghapus dosa-dosa yang pernah dia lakukan.

Alloh Ta'ala berfirman
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya," Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.( QS An-Nahl: 97)

Siapapun yang menginginkan kehidupan yang baik, mereka harus beriman kepada alloh ta'ala dan beramal sholeh. Sementara orang-orang kafir yang tidak mau mengimani Alloh Ta'ala dan tidak beramal sholeh, sekali-kali tidak akan menemukan kehidupan yang baik. Kendati dia dapat bersuka cita,bersenang-bersenang, dan bernikmat-nikmat dalam hidupnya. Dia tidak akan menemukan kehidupan yang nyaman dan tentram. Kehidupannya seperti binatang ternak belaka bahkan lebih buruk. Tidak ada kenyamanan, kepuasan, kedamaian, ataupun ketenangan.
Alloh ta'ala berfirman
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya," Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Hidup yang sempit adalah hidup yang diliputi dengan kerisauan, kecemasan, keretakan, kebingungan, keluh- kesah, ketakutan, dan kegoncangan. Harta yang ada menjelma menjadi siksaan; anak yang dimiliki berubah menjadi fitnah; pangkat yang disandang menjadi musibah. Alloh Ta'ala berfirman
وَلا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَأَوْلادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ
Artinya," Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.

Sementara orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, adalah orang yang benar-benar bahagia, dan beruntung, bagaimanapun keadaannya. Tak ada kecemasan yang menghantui mereka.

Jika Alloh menjadikan mereka kaya, ia menjadi orang yang bahagia karena hartanya dinafkahkan untuk mencari keridhoan Rabbnya dan untuk beribadah kepada-Nya. Dengan harta itu, dia memenuhi apa yang menjadi hak-hak-nya dan mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya.

Jika ia miskin, kemiskinannya itu takkan mencegahnya untuk tetap beribadah kepada Alloh Ta'ala. Ia memuji Alloh atas harta yang dihindarkan daripadanya. Sebab, harta itu bisa menjadi fitnah baginya. Lalu dia bersabar, merasa cukup, dan ridho dengan pemberian yang sedikit.

Jika badannya sehat dan tubuhnya kuat, dia jadikan kesehatan dan kekuatan itu untuk berkhidmat kepada Robbnya dan beribadah kepada-Nya. Dia menjalankan ketaatan dan bersungguh-sungguhdalam memperbaiki amal ibadahnya serta mengumpulkan kebaikan, seolah-olah mereka memiliki dunia dan selurh isinya. Rosululloh saw bersabda, yang artinya" siapa yang berpagi hari dalam keadaan aman ditempat tinggal-nya, sehat wal afiat badannya, mempunyai makanan untuk sehari itu, maka seolah-olah dunia dan seisinya telah terkumpul baginya.( HR At-Tirmidzi dan ibnu majah)

Sebaliknya , apabila ia sakit, dia bersabar dan mengharapkan balasankepada Alloh. Sakitnya menjadi penghapus kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, pencuci dosa, dan pembersih keburukan-keburukannya. Rosululloh saw bersabda
عجباً لأمر المؤمن إن أمره كله له خير إن أصابته سراء شكر فكان خيراً له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراً له, وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن .
Artinya," sungguh menakjubkan perilaku orang mukmin. Semua keadaan adalah baik padanya. Jika memperoleh kesenangan dia bersyukur, dan yang demikian itu adaah baik baginya; dan jika ia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan yang demikian itu adalah baik baginya. Perilaku seperti itu hanya ada pada diri seorang mukmin. (HR Muslim dan Ahmad)

Rasululloh saw juga mensifati orasng mukmin laksana sebuah pohon kurma. Pohon kurma adalah pohon yang daunnya senantiasa hijau dan banyak manfaatnya. Batangnya kokoh dan dahanya menjulang kelangit. Tak jatuh daunnya, tak layu pelepahnya, tak rusak mayangnya, dan tak berubah warnanya.

Demikian pula halnya seorang mukmin. Dia selalu beribadah kepada Alloh Ta'ala , taat kepada-Nya,dan ridho dengan ketentuan-Nya. Menyerah pasrah kepada hukum-Nya, baik saat berada dirumah maupun sedang bepergian, saat tidur maupu terjaga, saat kaya maupun miskin, dan saat lapang maupun sempit.

Dia ridho Alloh sebagai Robbnya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabi Dan Rosul-nya.

Read More..

Nikmat akal……!


oleh: Nur Kholis Faturrohim.

Apa yang anda ketahui tentang nikmat akal? Apakah anda pernah berfikir mengenai akal, dan bagaimana Alloh Ta'ala memberikan akal tersebut kepada anda? Dan apakah pernah sesekali anda merenungi karunia akal yang diberikan Alloh Ta'ala kepada kita? Apakah anda pernah menanyakan kepada diri sendiri tentang pemberian akal, nilai dan kedudukannya?Akal kita lebih berharga dan lebih bernilai daripada seluruh isi dunia. Akal kita, sungguh keadaannya sangat menakjubkan. Ia adalah penyeimbang, pengatur, pembimbing dan penunjuk jalan, setelah Alloh Ta'ala.

Akal, ya Alloh ....alangkah bagusnya! Alangkah indahnya! Alangkah eloknya! Sekiranya akal bisa bicara, bicaranya pastilah fasih, sekiranya dapat dilihat, niscaya wajahnya cantik bersinar, dan sekiranya dapat dicium, pastilah wangi baunya.

Akal lebih mahal daripada perbendaharaan harta, lebih besar dari negara-negara, lebih elok dari pada taman-taman bunga, lebih cantik daripada matahari dan lebih berkilau daripada rembulan.

Tubuh tanpa akal adalah seonggak mayat; manusia tanpa akal ibarat binatang; kehidupan tanpa akal bak rimba belantara.

Maka seperti apa jadinya diri kita tanpa akal? Kita menjadi gila dan berwajah linglung. Apabila akal hilang, maka lumpuhlah kehidupan dan berakhirlah riwayat hidup kita. Alloh Ta'ala berbicara kepada orang-orang yang berakal, manurunkan kitab-Nya kepada mereka, mengutus Rosul-Rosul-Nya kepada mereka, dan memberlakukan syari'at-syariat-Nya kepada mereka. Dia berfirman.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
Aartinya," Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.(QS Qof:37)
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
Artinya," Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(QS Ali Imron: 190)

Jadi akal kita laksana matahari kehidupan, rembulan bagi waktu malam, singgasana kerajaan, istana kebesaranmu, dan taman kesenangan

Ya...Robb kami, bagaimana kami harus berterimakasih kepada Engkau. Bagaimana kami harus mewujudkan rasa Syukur kepada-Mu.
Read More..