Selasa, 13 Juli 2010

ADA APA DENGAN CINTA?

PENGANTAR

Pembicaraan mengenai cinta akan selalu aktual dan selalu menarik, mengapa? Karena selama manusia hidup dan beraktifitas maka dia tidak bisa dipisahkan dari cinta. Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, adakah perbuatan kita yang tidak dilandasi dengan cinta?.
Ibnul Qayyim Rahimahullah menyatakan bahwa pangkal (mabda’) dari seluruh aktivitas dan gerakan manusia adalah cinta (mahabbah) dan keinginan (irodah). Cintalah yang mendorong dan mengarahkan manusia untuk memilih jenis amal perbuatannya.

ADA APA DENGAN CINTA !!!

Cinta adalah cinta, cinta tidak bisa didifinisikan, karena semakin didifinisikan maka akan semakin jauh dari makna yang sebenarnya, karena yang menjadi pembicaraan paling-paling seputar sebab-sebab, konsekwensi, tanda-tanda, buahnya atau pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Hanya yang sudah merasakannya saja yang tahu apa hakekat cinta itu tapi susah untuk di ungkapkan, maka amat tepatlah perkataan seorang penyair :

لايعرفها إلامن ذاقها
"Tidak ada yang mengetahuinya kecuali bagi yang telah merasakannya".

Cinta tidak selalu memberikan manfaat bagi manusia, adakalanya cinta malah menjeremuskan manusia pada lubang kehinaan dan kenistaan bahkan dia tidak bisa merasakan hakekat kenikmatan dari cinta tersebut dalam hidupnya, malah menyebabkan pecinta terperosok dalam kesengsaraan dan penderitaan yang tidak berkesudahan karena cintanya hanya didasari hal-hal yang semu lagi fana dan dibangun diatas kedustaan itulah cinta palsu.
Cinta yang sejati adalah cinta yang terpuji dan bermanfaat. Ia akan membawa pecinta kepada hakekat kenikmatan yang sebenarnya dan memberikan manfaat bagi pecinta di dunia dan akherat.
Cinta adalah sesuatu yang fitri dalam hati manusia, ia merupakan santapan hati dan kesenangan jiwa. Dengan materi-materi yang terkandung didalamnya cinta akan memberikan bagi pelakunya: gairah hidup, kelembutan, kasih sayang, kedekatan hati, kebahagiaan, suka cita, kesedihan, kesusahan, rindu, kehilangan, menangis, tertawa, dan lain-lain yang serupa dan inilah yang menjadikan hidup manusia menjadi lebih hidup.
Atas nama cinta, yang susah menjadi mudah, yang berat menjadi ringan, lama menjadi cepat, jauh menjadi dekat, jelek menjadi indah, dan yang cela menjadi baik. Bahkan dengan sepenuh hati ia akan menyerahkan diri kepada yang di cintai sampai tidak menyisakan untuk dirinya sendiri :
حبٌك الشيئ يعمي و يصم ( رواه أبو داود و أحمد )
Artinya: “Cintamu kepada sesuatu akan membuatmu buta dan tuli”. ( Hadits marfu` diriwayatkan oleh Abu Daud no. 4465, Imam Ahmad no, 20705 ).
Jarir dalam syairnya berkata :
Tak kulihat semua cela kekasih tercinta
Atau sebagiannya jikalau aku sudah rela
Mata yang ridha tak kan melihat cela
Keburukan selalu tampak bagi mata yang benci
TANDA DAN BUKTI CINTA
Sebelum berbicara tanda dan bukti cinta alangkah baiknya kita berbicara masalah pembagian jiwa dan apa saja yang di cintai:
Jiwa samawy yang tinggi, hal-hal yang dicintai adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan pengetahuaan, mencari keutamaan dan kesempurnaan yang memungkinkannya untuk menjauhi kehinaan. Jiwa ini menyenangi apa-apa yang mendekatkan dirinya kepada Dzat yang Maha Tinggi, itulah santapan dan makanannya selain itu merupakan penyakit baginya.
Jiwa yang jalang, buas. Kecintaannya adalah hal yang menjurus kepada pemaksaan, kesewenang-wenangan, takabur, dan menggapai kedudukan dengan cara batil. Itulah makanan dan kesenangan yang selalu ingin dia reguk dan inilah jiwanya syetan.
Jiwa binatang penuh syahwat dan birahi. Kesenangannya adalah hal-hal yang condong kepada makanan, minuman dan persetubuhan.
TANDA-TANDA CINTA
Menghunjamkan pandangan mata.
Malu-malu jika orang yang dicintai memandangnya.
Banyak mengingat orang yang di cintai, membicarakan dan menyebut namanya.
Tunduk kepada perintah orang yang dicintai dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri.
Orang yang mencintai bersabar menghadapi gangguan orang yang dicintai.
Memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya.
Segera menghampiri yang dicintai.
Mencintai apapun yang dicintai kekasih.
Mencintai tempat dan rumah kekasih.
Jalan yang dilalui terasa pendek sekalipun panjang saat mengunjungi orang yang dicintai.
Salah tingkah jika dikunjungi atau mengunjungi orang yang dicintai.
Kaget dan gemetar tatkala berhadapan dengan yang dicintai atau ketika namanya disebut.
Cemburu kepada yang dicintai.
Berkorban untuk mendapatkan keridhoan yang dicintai.
Menyenangi apapun yang menyenangkan yang dicintai.
Suka menyendiri.
Tunduk dan patuh kepada yang dicintai.
Helaan napas yang panjang dan lebih kerap entah karena susah, sedih atau gembira.
Menghindari hal-hal yang meregangkan hubungan dengan yang dicintai dan membuatnya marah.
Adanya kecocokan antara yang mencintai dan yang dicintai.
MANAJEMEN CINTA
Islam memandang klasifikasi cinta sebagaimana yang Allah terangkan dalam firman Nya yang berbunyi :
قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ وَاللهُ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (سورة التوبة : 24).
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. ( QS. at-Taubah : 24 ).
Didalam ayat ini telah sangat jelas sekali bagi kita bahwa Allah Ta`ala menempatkan kecintaan kepadaNya, RasulNya dan jihad dijalanNya di atas kecintaan dari manusia dan harta benda.
Ibnu Taimiyyah berkata : “Tiada kebahagiaan dan kelezatan sempurna bagi hati, selain dalam cinta kepada Allah, dan upaya mendekatkan diri kepadaNya dengan hal-hal yang di cintaiNya. Sementara cinta tidak akan ada kecuali dengan berpaling dari semua kecintaan kepada selainNya.
MENCINTAI ALLAH TA`ALA
Ada siklus yang unik berkenaan dengan mencintai Allah. Untuk bisa mencintai Allah haruslah dicintai oleh Allah, sedangkan untuk dicintai oleh Allah haruslah mencintai Allah.
Ibnul Qayyim menyebutkan ada sepuluh perkara yang akan menghantarkan manusia untuk meraih kecintaan Allah. Yaitu :
Membaca dan mentadaburi Al Qur`an.
Mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunnah.
Berdzikir kepadaNya dengan hati, lisan dan amal perbuatan.
Mendahulukan kecintaan kepadaNya daripada kecintaan diri sendiri walaupun berat tantangannya.
Mentadaburi asma` dan sifat Nya.
Merenungi kebaikan dan anugerah Allah yang di berikan kepada kita.
Bersimpuh total di hadapan Nya.
Bermunajat (menyendiri) dengan Nya di sepertiga malam yang terakhir.
Duduk bersama orang-orang sholih, berbicara dan beramal yang bermanfaat.
Menjauhi semua hal yang menjauhkan hati dengan Nya.
Selanjutnya jika hati telah tertambat pada si pujaan hati… malam terkenang, makan tak sedap tidur pun tak nyenyak adakah solusi dari semua itu ???
Imam Ibnu Jauzy Al Baghdady berkata: “Ketika nafsu seseorang memuncak maka alangkah baiknya ia melaksanakan beberapa hal:
Menjauhi hal-hal yang membangkitkan nafsu hewani.
Shiyam.
Nikah.
IDOLA
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. al Ahzaab: 21)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda:
Dari Anas bin Malik:
أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه و سلم :" متى الساعة يا رسول الله ؟ قال :" ما أعددت لها ؟" قال :" ما أعددت من كثير صلاة ولا صوم ولا صدقة ولكني أحب الله ورسوله" قال :" أنت مع من أحببت"
“Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rosulullah, kapankah hari kiamat itu ya Rosululah? Rosulullah bertanya kepada orang tersebut: “Apa yang telah engkau persiapkan untuknya? “Lelaki itu menjawab: Aku tidak mempersiapkan untuknya dengan banyak sholat, puasa dan tidak pula banyak shadaqah. Tetapi aku mencintai Allah dan Rosul-Nya. Maka beliau bersabda: “Kamu akan dibangkitkan bersama siapa yang kamu cintai”. ( HR. Muslim )
BUAH CINTA SEJATI
Seandainya buah cinta sejati itu hanya satu. Yaitu yang disebutkan oleh Rasulullah dalam haditsnya di bawah ini, itupun cukup.
ثلاث من كنٌ فيه وجد حلاوة الإيمان أن يكون الله و رسوله أحب إليه ممٌا سواهما و أن يحبٌ المرء لا يحبٌه إلاٌ لله و أن يكفره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النٌار
“Tiga hal, jika terdapat pada diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya iman ; hendaknya Allah dan Rasul Nya lebih dicintai dari selain keduanya. Mencintai orang lain semata-mata karena Allah dan benci kembali kepada kekufuran seperti kebenciannya dilemparkan kepadalam api neraka”. ( HR. Al-Bukhari)
PENUTUP

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ {31} قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ ( سورة ال عمران : 31-32 ).
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS. Ali Imran: 31-32)
Untuk itu marilah kita berusaha untuk meraih cinta yang abadi dan sejati, yaitu meraih cinta Allah dan Rasul-Nya, dan mendasari seluruh apa yang kita cintai karena Allah, dan sesuai dengan syari’at yang telah ditetapkan-Nya.
Dari Sahl bin Said Radiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wasallam bersabda: “Jibril datang kepadaku seraya berkata, ‘Ya Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu akan mati, cintailah siapa saja yang kamu kehendaki, karena kamu akan berpisah dengannya, kerjakan apa yang saja yang kamu suka karena kelak kamu akan diganjar, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah bangunnya (untuk shalat) dimalam hari dan keagungannya adalah ketidak butuhannya kepada manusia.
Sebuah pepatah mengatakan:
Cintailah orang yang kamu cintai sekedarnya saja, karena bisa jadi suatu saat ia akan menjadi orang yang paling kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekedarnya saja karena bisa jadi suatu saat ia akan menjadi orang yang paling kamu cintai.
Dan marilah kita senantiasa berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala:
اللهٌم إنٌي أسألك حبٌك و حبٌ من يحبٌك و العمل الٌذي يبلٌغني حبٌك اللهمٌ اجعل حبٌك أحبٌ إليٌ من يفسي و أهلي و من الماء البارد
“Ya Allah, aku memohon cinta Mu, juga cinta orang-orang yang mencintai-Mu, juga amalan yang mengantarkanku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu sebagai sesuatu yang lebih aku cintai daripada diriku sendiri, keluargaku, dan daripada air yang sejuk. ( HR. at Tirmidzi, No. 3412 )


Referensi:
1. Raudhatul Muhibbin, Ibnu Qayyim al Jauziyyah.
2. Al Jawabul Kaafi, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.
3. Tahdzib Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim al Jauziyyah.
4. Kaifa Tahammusu Liqiyami al-Laili.
5. Histeria Sang Idola.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

jazakallah, artikelnya menarik sekali

Posting Komentar